PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang
dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan masalah-masalah
pembelajaran yang dihadapi oleh guru, memperbaiki mutu dan hasil pembelajaran
dan mencobakan hal-hal baru pembelajaran demi peningkatan mutu dan hasil
pembelajaran.
pembelajaran yang dihadapi oleh guru, memperbaiki mutu dan hasil pembelajaran
dan mencobakan hal-hal baru pembelajaran demi peningkatan mutu dan hasil
pembelajaran.
Berdasarkan jumlah dan sifat perilaku para anggotanya,
PTK dapat berbentuk
individual dan kaloboratif, yang dapat disebut PTK individual dan PTK
kaloboratif. Dalam PTK individual seorang guru melaksanakan PTK di kelasnya
sendiri atau kelas orang lain, sedang dalam PTK kaloboratif beberapa orang guru
secara sinergis melaksanakan PTK di kelas masing-masing dan diantara anggota
melakukan kunjungan antar kelas.
individual dan kaloboratif, yang dapat disebut PTK individual dan PTK
kaloboratif. Dalam PTK individual seorang guru melaksanakan PTK di kelasnya
sendiri atau kelas orang lain, sedang dalam PTK kaloboratif beberapa orang guru
secara sinergis melaksanakan PTK di kelas masing-masing dan diantara anggota
melakukan kunjungan antar kelas.
PTK memeliki sejumlah karakteristik sebagai berikut :
- Bersifat
siklis, artinya PTK terlihat siklis-siklis (perencanaan, pemberian
tindakan, pengamatan dan refleksi), sebagai prosedur baku penelitian. - Bersifat
longitudinal, artinya PTK harus berlangsung dalam jangka waktu
tertentu (misalnya 2-3 bulan) secara kontinyu untuk memperoleh data yang
diperlukan, bukan "sekali tembak" selesai pelaksanaannya. - Bersifat
partikular-spesifik jadi tidak bermaksud melakukan generalisasi dalam
rangka mendapatkan dalil-dalil. Hasilnyapun tidak untuk digenaralisasi meskipun
mungkin diterapkan oleh orang lain dan ditempat lain yang konteksnya mirip. - Bersifat
partisipatoris, dalam arti guru sebagai peneliti sekali gus pelaku
perubahan dan sasaran yang perlu diubah. Ini berarti guru berperan ganda, yakni
sebagai orang yang meneliti sekali gus yang diteliti pula. - Bersifat emik
(bukan etik), artinya PTK memandang pembelajaran menurut sudut
pandang orang dalam yang tidak berjarak dengan yang diteliti; bukan menurut
sudut pandang orang luar yang berjarak dengan hal yang diteliti. - Bersifat
kaloboratif atau kooperatif, artinya dalam pelaksanaan PTK selalu
terjadi kerja sama atau kerja bersama antara peneliti (guru) dan pihak lain demi
keabsahan dan tercapainya tujuan penelitian. - Bersifat
kasuistik, artinya PTK menggarap kasus-kasus spesifik atau tertentu
dalam pembelajaran yang sifatnya nyata dan terjangkau oleh guru; menggarap
masalah-masalah besar. - Menggunakan konteks alamiah kelas, artinya kelas sebagai ajang pelaksanaan PTK tidak perlu dimanipulasi dan atau direkayasa demi kebutuhan, kepentingan dan tercapainya tujuan penelitian.
- Mengutamakan
adanya kecukupan data yang diperlukan untuk mencapai tujuan
penelitian, bukan kerepresentasifan (keterwakilan jumlah) sampel secara
kuantitatif. Sebab itu, PTK hanya menuntut penggunaan statistik yang sederhana,
bukan yang rumit. - Bermaksud mengubah kenyataan, dan situasi pembelajaran menjadi lebih baik dan memenuhi harapan, bukan bermaksud membangun teori dan menguji hipotesis.
Tujuan PTK sebagai berikut :
§ Memperbaiki dan
meningkatkan mutu praktik pembelajaran yang dilaksanakan guru demi tercapainya tujuan pembelajaran.
§ Memperbaiki dan
meningkatkan kinerja-kinerja pembelajaran yang dilaksanakan
oleh guru.
oleh guru.
§ Mengidentifikasi,
menemukan solusi, dan mengatasi masalah pembelajaran di
kelas agar pembelajaran bermutu.
kelas agar pembelajaran bermutu.
§ Meningkatkan dan
memperkuat kemampuan guru dalam memecahkan masalah-masalah pembelajaran dan membuat keputusan yang tepat
bagi siswa dan kelas yang diajarnya.
§ Mengeksplorasi dan
membuahkan kreasi-kreasi dan inovasi-inovasi pembelajaran
(misalnya, pendekatan, metode, strategi, dan media) yang dapat dilakukan oleh
guru demi peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran.
(misalnya, pendekatan, metode, strategi, dan media) yang dapat dilakukan oleh
guru demi peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran.
§ Mencobakan gagasan,
pikiran, kiat, cara, dan strategi baru dalam pembelajaran
untuk meningkatkan mutu pembelajaran selain kemampuan inovatif guru.
untuk meningkatkan mutu pembelajaran selain kemampuan inovatif guru.
§ Mengeksplorasi
pembelajaran yang selalu berwawasan atau berbasis penelitian
agar pembelajaran dapat bertumpu pada realitas empiris kelas, bukan semata-mata
bertumpu pada kesan umum atau asumsi.
agar pembelajaran dapat bertumpu pada realitas empiris kelas, bukan semata-mata
bertumpu pada kesan umum atau asumsi.
Manfaat PTK
Ø Menghasilkan
laporan-laporan PTK yang dapat dijadikan bahan panduan guru untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Selain itu
hasil-hasil PTK yang dilaporkan dapat menjadi bahan
artikel ilmiah atau makalah untuk berbagai kepentingan, antara lain disajikan dalam forum ilmiah dan dimuat di jurnal ilmiah.
Ø Menumbuhkembangkan
kebiasaan, budaya, dan atau tradisi meneliti dan menulis
artikel ilmiah di kalangan guru. Hal ini telah ikut mendukung professionalisme
dan karir guru.
artikel ilmiah di kalangan guru. Hal ini telah ikut mendukung professionalisme
dan karir guru.
Ø Mampu mewujudkan kerja
sama, kaloborasi, dan atau sinergi antar-guru dalam
satu sekolah atau beberapa sekolah untuk bersama-sama memecahkan masalah
pembelajaran dan meningkatkan mutu pembelajaran.
satu sekolah atau beberapa sekolah untuk bersama-sama memecahkan masalah
pembelajaran dan meningkatkan mutu pembelajaran.
Ø Mampu meningkatkan
kemampuan guru dalam menjabarkan kurikulum atau program pembelajaran sesuai dengan tuntutan dan
konteks lokal, sekolah, dan kelas. Hal ini
memperkuat dan relevansi pembelajaran bagi kebutuhan siswa.
Ø Dapat memupuk dan
meningkatkan keterlibatan , kegairahan, ketertarikan,
kenyamanan, dan kesenangan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas yang dilaksanakan guru. Hasil belajar siswa pun dapat meningkatkan.
kenyamanan, dan kesenangan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas yang dilaksanakan guru. Hasil belajar siswa pun dapat meningkatkan.
Ø Dapat mendorong
terwujudnya proses pembelajaran yang menarik, menantang,
nyaman, menyenangkan, dan melibatkan siswa karena strategi, metode, teknik, dan atau media yang digunakan dalam pembelajaran demikian bervariasi dan dipilih secara sungguh-sungguh.
nyaman, menyenangkan, dan melibatkan siswa karena strategi, metode, teknik, dan atau media yang digunakan dalam pembelajaran demikian bervariasi dan dipilih secara sungguh-sungguh.
Prosedur Pelaksanaan PTK
1. Menyusun proposal PTK.
Dalam kegiatan ini perlu dilakukan kegiatan pokok,
yaitu;
yaitu;
1) Mendeskripsikan dan
menemukan masalah PTK dengan berbagai metode atau
cara.
cara.
2) Menentukan cara pemecahan
masalah PTK dengan pendekatan, strategi,
media, atau kiat tertentu.
media, atau kiat tertentu.
3) Memilih dan merumuskan
masalah PTK baik berupa pertanyaan
atau pernyataan sesuai dengan masalah dan cara pemecahannya.
4) Menetapkan tujuan
pelaksanaan PTK sesuai dengan masalah yang ditetapkan
5) Memilih dan menyusun
persfektif, konsep, dan perbandingan yang akan mendukung dan melandasi pelaksanaan PTK.
6) Menyusun siklus-siklus
yang berisi rencana-rencana
tindakan yang diyakini dapat memecahkan masalah-masalah yang telah dirumuskan.
7) Menetapkan cara
mengumpulkan data sekaligus menyusun instrumen yang diperlukan untuk menjaring data PTK.
8)
Menetapkan dan menyusun cara-cara analisis data PTK.
2.
Melasanakan siklus (rencana tindakan) di dalam kelas. Dalam kegiatan
ini
diterapkan rencana tindakan yang telah disusun dengan variasi tertentu sesuai
dengan kondisi kelas. Selama pelaksanaan tindakan dalam siklus dilakukan pula
pengamatan dan refleksi. baik pelaksanaan tindakan, pengamatan maupun refleksi
dapat dilakukan secara beiringan, bahkan bersamaan. Semua hal yang berkaitan
dengan hal diatas perlu dikumpulkan dengan sebaik-baiknya.
diterapkan rencana tindakan yang telah disusun dengan variasi tertentu sesuai
dengan kondisi kelas. Selama pelaksanaan tindakan dalam siklus dilakukan pula
pengamatan dan refleksi. baik pelaksanaan tindakan, pengamatan maupun refleksi
dapat dilakukan secara beiringan, bahkan bersamaan. Semua hal yang berkaitan
dengan hal diatas perlu dikumpulkan dengan sebaik-baiknya.
3.
Menganalisis data yang telah dikumpulkan baik data tahap
perencanaan,
pelaksnaan tindakan, pengamatan, maupun refleksi. Analisis data ini harus
disesuaikan dengan rumusan masalah yang telah ditetapkan. Hasil analisis data
ini dipaparkan sebagai hasil PTK. Setelah itu, perlu dibuat kesimpulan dan
rumusan saran.
pelaksnaan tindakan, pengamatan, maupun refleksi. Analisis data ini harus
disesuaikan dengan rumusan masalah yang telah ditetapkan. Hasil analisis data
ini dipaparkan sebagai hasil PTK. Setelah itu, perlu dibuat kesimpulan dan
rumusan saran.
4. Menulis laporan PTK, yang
dapat dilakukan bersamaan dengan kegiatan
menganalisis data. Dalam kegiatan ini pertama-tama perlu ditulis paparan
hasil-hasil PTK. Paparan hasil PTK ini disatukan dengan deskripsi masalah,
rumusan masalah, tujuan, dan kajian konsep atau teoritis.
menganalisis data. Dalam kegiatan ini pertama-tama perlu ditulis paparan
hasil-hasil PTK. Paparan hasil PTK ini disatukan dengan deskripsi masalah,
rumusan masalah, tujuan, dan kajian konsep atau teoritis.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar