Daftar Blog Saya

Jumat, 03 Februari 2012

PENELITIAN TINDAKAN KELAS


PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan masalah-masalah
pembelajaran yang dihadapi oleh guru, memperbaiki mutu dan hasil pembelajaran
dan mencobakan hal-hal baru pembelajaran demi peningkatan mutu dan hasil
pembelajaran.
Berdasarkan jumlah dan sifat perilaku para anggotanya, PTK dapat berbentuk
individual dan kaloboratif, yang dapat disebut PTK individual dan PTK
kaloboratif. Dalam PTK individual seorang guru melaksanakan PTK di kelasnya
sendiri atau kelas orang lain, sedang dalam PTK kaloboratif beberapa orang guru
secara sinergis melaksanakan PTK di kelas masing-masing dan diantara anggota
melakukan kunjungan antar kelas.
PTK memeliki sejumlah karakteristik sebagai berikut :
  • Bersifat siklis, artinya PTK terlihat siklis-siklis (perencanaan, pemberian
    tindakan, pengamatan dan refleksi), sebagai prosedur baku penelitian.
  • Bersifat longitudinal, artinya PTK harus berlangsung dalam jangka waktu
    tertentu (misalnya 2-3 bulan) secara kontinyu untuk memperoleh data yang
    diperlukan, bukan "sekali tembak" selesai pelaksanaannya.
  • Bersifat partikular-spesifik jadi tidak bermaksud melakukan generalisasi dalam
    rangka mendapatkan dalil-dalil. Hasilnyapun tidak untuk digenaralisasi meskipun
    mungkin diterapkan oleh orang lain dan ditempat lain yang konteksnya mirip.
  • Bersifat partisipatoris, dalam arti guru sebagai peneliti sekali gus pelaku
    perubahan dan sasaran yang perlu diubah. Ini berarti guru berperan ganda, yakni
    sebagai orang yang meneliti sekali gus yang diteliti pula.
  • Bersifat emik (bukan etik), artinya PTK memandang pembelajaran menurut sudut
    pandang orang dalam yang tidak berjarak dengan yang diteliti; bukan menurut
    sudut pandang orang luar yang berjarak dengan hal yang diteliti.
  • Bersifat kaloboratif atau kooperatif, artinya dalam pelaksanaan PTK selalu
    terjadi kerja sama atau kerja bersama antara peneliti (guru) dan pihak lain demi
    keabsahan dan tercapainya tujuan penelitian.
  • Bersifat kasuistik, artinya PTK menggarap kasus-kasus spesifik atau tertentu
    dalam pembelajaran yang sifatnya nyata dan terjangkau oleh guru; menggarap
    masalah-masalah besar.
  • Menggunakan konteks alamiah kelas, artinya kelas sebagai ajang pelaksanaan PTK tidak perlu dimanipulasi dan atau direkayasa demi kebutuhan, kepentingan dan tercapainya tujuan penelitian.
  • Mengutamakan adanya kecukupan data yang diperlukan untuk mencapai tujuan
    penelitian, bukan kerepresentasifan (keterwakilan jumlah) sampel secara
    kuantitatif. Sebab itu, PTK hanya menuntut penggunaan statistik yang sederhana,
    bukan yang rumit.
  • Bermaksud mengubah kenyataan, dan situasi pembelajaran menjadi lebih baik dan memenuhi harapan, bukan bermaksud membangun teori dan menguji hipotesis.

Tujuan PTK sebagai berikut :
§  Memperbaiki dan meningkatkan mutu praktik pembelajaran yang dilaksanakan guru demi tercapainya tujuan pembelajaran.
§  Memperbaiki dan meningkatkan kinerja-kinerja pembelajaran yang dilaksanakan
oleh guru.
§  Mengidentifikasi, menemukan solusi, dan mengatasi masalah pembelajaran di
kelas agar pembelajaran bermutu.
§  Meningkatkan dan memperkuat kemampuan guru dalam memecahkan masalah-masalah pembelajaran dan membuat keputusan yang tepat bagi siswa dan kelas yang diajarnya.
§  Mengeksplorasi dan membuahkan kreasi-kreasi dan inovasi-inovasi pembelajaran
(misalnya, pendekatan, metode, strategi, dan media) yang dapat dilakukan oleh
guru demi peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran.
§  Mencobakan gagasan, pikiran, kiat, cara, dan strategi baru dalam pembelajaran
untuk meningkatkan mutu pembelajaran selain kemampuan inovatif guru.
§  Mengeksplorasi pembelajaran yang selalu berwawasan atau berbasis penelitian
agar pembelajaran dapat bertumpu pada realitas empiris kelas, bukan semata-mata
bertumpu pada kesan umum atau asumsi.

Manfaat PTK
Ø  Menghasilkan laporan-laporan PTK yang dapat dijadikan bahan panduan guru untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Selain itu hasil-hasil PTK yang dilaporkan dapat menjadi bahan artikel ilmiah atau makalah untuk berbagai kepentingan, antara lain disajikan dalam forum ilmiah dan dimuat di jurnal ilmiah.
Ø  Menumbuhkembangkan kebiasaan, budaya, dan atau tradisi meneliti dan menulis
artikel ilmiah di kalangan guru. Hal ini telah ikut mendukung professionalisme
dan karir guru.
Ø  Mampu mewujudkan kerja sama, kaloborasi, dan atau sinergi antar-guru dalam
satu sekolah atau beberapa sekolah untuk bersama-sama memecahkan masalah
pembelajaran dan meningkatkan mutu pembelajaran.
Ø  Mampu meningkatkan kemampuan guru dalam menjabarkan kurikulum atau program pembelajaran sesuai dengan tuntutan dan konteks lokal, sekolah, dan kelas. Hal ini memperkuat dan relevansi pembelajaran bagi kebutuhan siswa.
Ø  Dapat memupuk dan meningkatkan keterlibatan , kegairahan, ketertarikan,
kenyamanan, dan kesenangan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas yang dilaksanakan guru. Hasil belajar siswa pun dapat meningkatkan.
Ø  Dapat mendorong terwujudnya proses pembelajaran yang menarik, menantang,
nyaman, menyenangkan, dan melibatkan siswa karena strategi, metode, teknik, dan atau media yang digunakan dalam pembelajaran demikian bervariasi dan dipilih secara sungguh-sungguh.

Prosedur Pelaksanaan PTK
1.      Menyusun proposal PTK. Dalam kegiatan ini perlu dilakukan kegiatan pokok,
yaitu;
1)      Mendeskripsikan dan menemukan masalah PTK dengan berbagai metode atau
cara.
2)      Menentukan cara pemecahan masalah PTK dengan pendekatan, strategi,
media, atau kiat tertentu.
3)      Memilih dan merumuskan masalah PTK baik berupa pertanyaan atau pernyataan sesuai dengan masalah dan cara pemecahannya.
4)      Menetapkan tujuan pelaksanaan PTK sesuai dengan masalah yang ditetapkan
5)      Memilih dan menyusun persfektif, konsep, dan perbandingan yang akan mendukung dan melandasi pelaksanaan PTK.
6)      Menyusun siklus-siklus yang berisi rencana-rencana tindakan yang diyakini dapat memecahkan masalah-masalah yang telah dirumuskan.
7)      Menetapkan cara mengumpulkan data sekaligus menyusun instrumen yang diperlukan untuk menjaring data PTK.
8)      Menetapkan dan menyusun cara-cara analisis data PTK.
2.      Melasanakan siklus (rencana tindakan) di dalam kelas. Dalam kegiatan ini
diterapkan rencana tindakan yang telah disusun dengan variasi tertentu sesuai
dengan kondisi kelas. Selama pelaksanaan tindakan dalam siklus dilakukan pula
pengamatan dan refleksi. baik pelaksanaan tindakan, pengamatan maupun refleksi
dapat dilakukan secara beiringan, bahkan bersamaan. Semua hal yang berkaitan
dengan hal diatas perlu dikumpulkan dengan sebaik-baiknya.
3.      Menganalisis data yang telah dikumpulkan baik data tahap perencanaan,
pelaksnaan tindakan, pengamatan, maupun refleksi. Analisis data ini harus
disesuaikan dengan rumusan masalah yang telah ditetapkan. Hasil analisis data
ini dipaparkan sebagai hasil PTK. Setelah itu, perlu dibuat kesimpulan dan
rumusan saran.
4.      Menulis laporan PTK, yang dapat dilakukan bersamaan dengan kegiatan
menganalisis data. Dalam kegiatan ini pertama-tama perlu ditulis paparan
hasil-hasil PTK. Paparan hasil PTK ini disatukan dengan deskripsi masalah,
rumusan masalah, tujuan, dan kajian konsep atau teoritis.


DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar