Daftar Blog Saya

Senin, 23 Januari 2012

BAB I
PENDAHULUAN

A. Masalah
Penyakit malaria adalah penyakit menular yang banyak di derita oleh
penduduk di daerah tropis dan subtropis. Penyakit malaria banyak
ditemukan pada penduduk yang tinggal di daerah rawa. Vektor yang
berperan dalam penularan penyakit malaria adalah nyamuk anopheles.
Plasmudium yang menyebabkan penyakit malaria berasal dari spesies
Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax, Plasmodium ovale dan
Plasmodium malaria (Hiswani, 2004).
Pemeriksaan laboratorium untuk menegakkan diagnosa penyakit
malaria dapat dilakukan dengan berbagai metode. Salah satu metode yang
digunakan untuk menemukan jenis dan stadium dari parasit penyebab
malaria adalah sediaan darah malaria.
Metode standar diagnosis malaria berdasarkan pada hasil pembacaan
sediaan darah tipis dan sediaan darah tebal menggunakan mikroskop setelah
sediaan darah diwarnai menggunakan larutan Giemsa dengan menggunakan
konsentrasi tertentu. Kemampuan seorang analis baik dalam membuat
sediaan darah, mewarnai dan memeriksanya sangat menentukan
ditemukannya parasit malaria. (Depkes, 1999)
Sediaan darah malaria dapat dibuat dalam 2 bentuk, yaitu sediaan
darah tipis dan sediaan darah tebal. Ada tidaknya plasmodium pada sediaan
darah dipengaruhi oleh stadium yang sedang terjadi pada penderita. Stadium
itu meliputi Stadium dingin dan stadium demam. Demam disebabkan oleh
pecahnya sizon darah yang telah matang dan masuknya merozoit darah
kedalam aliran darah. (Hiswani, 2004).

B. Rumusan Masalah
Diagnosa penyakit malaria dapat diperiksa dengan sediaan yang
dibuat dalam waktu yang berbeda. Dari uraian diatas maka penulis
merumuskan masalah sebagai berikut bagaimana gambaran mikroskopis
sediaan malaria yang diambil dari waktu yang berbeda.

C. Dugaan Sementara
1. Dugaan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran
mikroskopis Plasmodium sp pada sediaan yang diambil dengan waktu
yang berbeda.
2. Dugaan Khusus
a. Mengetahui gambaran mikroskopis sediaan malaria yang diambil
pada saat penderita tidak demam.
b. Mengetahui gambaran mikroskopis sediaan malaria yang diambil
pada saat penderita demam.
c. Membandingkan gambaran mikroskopis sediaan malaria yang
diambil pada saat penderita demam dan tidak demam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar